10 Teknik Manual Brew Kopi, Pemula Wajib Tahu!

Hai, Kopinians!

Bagi para pencinta kopi, wajib tahu sejumlah teknik manual brew. Cara menyeduh kopi yang berbeda, bisa mencuatkan cita rasa yang berbeda pula pada kopi.

Pada kebanyakan cafe dan coffee shop, mereka melakukan penyeduhan dengan menggunakan mesin espresso. Namun tidak sedikit pula yang menggunakan teknik V60, cold brew, dan sebagainya.

Nah, bagaimana cara melakukan berbagai teknik penyeduhan kopi ini dan cita rasa seperti apa yang dihasilkan? Yuk, simak selengkapnya di artikel ini.

Apa Itu Manual Brew?

pengertian manual brew dan sejumlah teknik manual brew
Salah satu cara menyeduh kopi secara manual (sumber: Pexels.com/@cottonbro).

Mengutip dari US Roast, manual brew adalah metode penyeduhan kopi yang menekankan kontrol dan presisi dalam proses penyeduhan. Teknik ini berbeda dengan mesin kopi otomatis yang menggunakan pompa listrik dan timer otomatis.

Manual brew tentunya juga mengandalkan keterampilan tangan barista untuk menciptakan secangkir kopi yang sempurna. Untuk tekniknya sendiri ada berbagai macam, mulai dari pour over, french press, chemex, aeropress, hingga moka pot.

Cara menyeduh kopi manual ini makin populer di kalangan pencinta kopi yang mencari pengalaman penyeduhan yang lebih personal.

Manual brew memungkinkan kontrol lebih baik terhadap sejumlah variabel, seperti ukuran gilingan (grind size), suhu air, dan waktu perendaman (steeping time), yang dapat menghasilkan kopi yang sesuai dengan seleramu.

Selain itu, manual brew sering kali menghasilkan secangkir kopi berkualitas lebih tinggi dibandingkan mesin kopi otomatis. Hal ini karena metode ini menghilangkan kemungkinan gangguan atau kesalahan mesin.

Kunci untuk mendapatkan secangkir kopi yang luar biasa dari metode manual brew, yaitu konsistensi. Jenis air yang digunakan untuk menyeduh kopi, merupakan faktor penting. Menurut Coffee Hero, air membentuk sekitar 92-98% pada secangkir kopi.

Jenis air dan suhu air memiliki dampak langsung pada proses ekstraksi. Air mengekstrak senyawa, seperti asam asetat, klorogenik, asam malat, hingga mengekstrak minyak dan kafein. Ekstraksi senyawa-senyawa ini terjadi pada waktu yang berbeda.

Sebagai contoh, kafein diekstraksi pada awal metode penyeduhan, sedangkan fruity acid diekstraksi kemudian, diikuti oleh rasa manis. Rasa pahit muncul terakhir.

Ragam Teknik Manual Brew

Berdasarkan penjelasan di atas, tentunya kamu sudah makin paham dengan manual brew untuk kopi. Manual brewing adalah salah satu cara membuat kopi yang dilakukan secara manual.

Salah satu yang membedakan teknik manual brewing dengan teknik pembuatan kopi lainnya, yaitu kopi dibuat tanpa bantuan mesin. 

Buat kamu atau buat para pemula yang tertarik dengan cara menyeduh kopi, kamu bisa banget nih coba buat kopi di rumah dengan teknik manual brewing. Ini dia beberapa teknik yang bisa kamu pelajari. 

1. French Press

teknik manual brew french press
Alat french press (sumber: Pexels.com/@taryn-elliott).

French Press adalah tenik yang dilakukan dengan cara ditekan, sesuai dengan namanya press. Teknik manual brew ini wajib diketahui pemula, karena dengan teknik ini kamu bisa menikmati cita rasa kopi yang superior. 

Untuk pembuatannya, kamu hanya perlu sebuah gelas khusus dengan bentuk yang panjang dan alat penutup di atasnya. Cara penyeduhannya, yaitu mendiamkan kopi selama 3-4 menit lalu bagian atasnya ditekan dengan penutup gelas hingga ampas kopi tertekan ke dasar.

Langkah terakhir, sajikan kopi ke dalam cangkir dan nikmati kopi selagi panas secara perlahan. Dengan teknik french press kamu dapat membuat kopi americano.

2. Pour Over (V60)

teknik manual brew pour over v60
Teknik V60 (sumber: Pexels.com/@tim-douglas).

Teknik manual brew yang satu ini disebut juga dengan Drip V60. Menggunakan alat berupa corong berbentuk V yang memiliki kemiringan 60 derajat, alat ini dinamakan pour over atau V60.

Waktu yang dibutuhkan dalam menyeduh kopi dengan teknik manual brewing ini kurang lebih sekitar 1-3 menit. Cara pembuatan adalah dengan meletakkan V60 di atas cangkir, taruh kopi pada V60 yang sudah dilapisi filter, lalu tuang air panas dengan gerakan memutar.

Gerakan memutar dibutuhkan agar rasa kopi teraduk sempurna. Untuk penyajiannya, menggunakan gelas atau keramik V60, filter yang terdapat alas di atasnya, dan kettle yang berleher panjang. Kopi arabika lebih cocok diseduh dengan teknik pour over atau V60.

3. Aeropress 

teknik manual brew aeropress
Teknik aeropress (sumber: Unsplash.com/@achernenko).

Teknik manual brewing yang satu ini lebih cocok bagi yang suka travelling, karena bahannya tidak mudah pecah, mudah dibawa, dan disimpan di dalam ransel. Berbentuk dua tabung yang disatukan dan sudah ada sejak 2005.

Cara pembuatan kopi dengan teknik aeropress, yaitu menekan kopi yang sudah diberi air panas sehingga tersaring dan tersaji ke dalam cangkir. Beberapa pembuat kopi yang memilih menggunakan teknik ini, memiliki teknik yang berbeda-beda.

Ada yang mengaduk kopi tiga kali saat kopi dituang air panas lalu menekannya dengan aeropress. Ada juga yang mengaduk sebanyak sepuluh kali. Kamu bisa menggunakan cara mana saja, sesuai dengan rasa yang ingin kamu ciptakan.

4. Tubruk 

teknik manual brew tubruk
Kopi tubruk (sumber: Unsplash.com/@michealcopley03).

Teknik tubruk dalam pembuatan kopi, termasuk ke dalam teknik manual brew. Cara pembuatan kopi tubruk, yaitu kopi diseduh dengan air panas dan didiamkan hingga ampas kopi jatuh atau mengedap ke dasar.

Untuk opsi lain, kamu dapat mengambil ampas bubuk yang belum jatuh dengan sendok atau menyaringnya jika kamu tidak suka dengan bubuk kopi. Kopi tubruk atau brewed coffee, cocok dengan teknik tubruk ini.

5. Vietnam Drip 

teknik manual brew vietnam drip
Teknik Vietnam drip (sumber: Bonappetit.com).

Teknik manual brew lainnya, yaitu Vietnam drip atau biasa disebut kopi tetes Vietnam. Dikatakan sebagai kopi tetes Vietnam, karena proses penyeduhannya melalui ekstrasi lewat tetesan.

Untuk pembuatan kopi dengan cara Vietnam drip, menggunakan alat seduh yang disebut dripper. Dripper berbentuk gelas metal yang terdiri dari tabung, plunger, dan tutup metal.

Vietnam drip membutuhkan waktu cukup lama untuk menunggu kopi turun ke cangkir. Jika kamu menyukai rasa manis, kamu dapat menambahkan creamer kental di dalam cangkir. 

6. Syphon 

Teknik syphon (sumber: Pexels.com/@clam-lo-1782448).

Teknik manual brewing ini juga dikenal dengan vacuum pot. Dari semua teknik manual brewing, syphon membutuhkan waktu yang cukup lama, dan dikenal sebagai alat pembuat kopi yang paling ribet di antara alat pembuat kopi lainnya.

Penyeduhannya menggunakan sistem penyedotan dari dua bilik. Tekanan uap dan vakum tersebut menghasilkan kopi.

Dalam pembuatannya, kamu perlu menyiapkan satu set alat syphon yang terdiri dari tabung atas, tabung bawah, dan filter dalam keadaan bersih. Adapun untuk penyajiannya, dengan cara memasak kopi pada tabung khusus.

Kopi di bagian atas, air di bagian bawah, dan wadah spiritus diletakkan di bawah alat syphon. Air harus dimasak, kemudian saat mendidih, air akan naik ke bagian atas, tempat kamu meletakkan kopi.

Selanjutnya, singkirkan wadah spiritus, aduk kopi, kemudian kopi akan meluncur pada tabung di bawahnya. Setelah itu, kamu dapat menuangnya ke dalam cangkir.

7. Chemex

teknik manual brew chemex
Teknik penyeduhan kopi chemex (sumber: Pexels.com/@dziana-hasanbekava).

Chemex adalah nama alat manual brewing yang berbentuk seperti teko besar, bentuknya mirip seperti sebuah jam pasir. Rasio yang digunakan adalah 1/14 atau 1 gram kopi untuk 14 ml air atau 10 gram kopi untuk satu cangkir.

Cara menyeduh kopi, yakni dengan menuangkan kopi pada Chemex yang sudah diberi kertas filter, lalu tuangkan air sebanyak 50 ml dengan gerakan melingkar. Diamkan selama 30 detik dan tunggu sampai kopi mengembang.

Ulangi beberapa kali hingga mencapai takaran yang sesuai. Setelah itu, buang filter yang berisi ampas kopi dan aduk wadah chemex hingga kopi merata. Biasanya, teknik chemex cocok untuk penyuka kopi murni.

8. Moka Pot

teknik manual brew moka pot
Moka pot (sumber: Pexels.com/@ekaterina-bolovtsova).

Mayoritas moka pot terbuat dari aluminium atau stainless steel dan terdiri dari tiga bagian. Ada ruang bawah, keranjang filter (tempat untuk menaruh kopi bubuk), dan ruang atas untuk menampung kopi yang sudah diseduh.

Idealnya, moka pot digunakan di atas kompor gas atau induksi. Jika kamu memiliki kompor listrik, mungkin perlu mencari model yang berbeda untuk memastikan mencapai suhu penyeduhan optimal.

Untuk menyeduh kopi menggunakan teknik manual brew ini, mulailah dengan menambahkan air panas ke ruang bawah. Biasanya, terdapat katup keamanan sekitar tiga perempat jalan ke atas, lalu tuangkan air hingga menyentuh bagian bawah katup.

Isi keranjang filter dengan bubuk kopi hingga sejajar, tetapi jangan dipadatkan. Setelah itu, letakkan keranjang ke ruang bawah dan pasang ruang atas. Tempatkan moka pot yang sudah dirakit dengan sempurna di atas kompor.

Ketika air mulai mendidih di ruang bawah, uap yang dihasilkan menciptakan tekanan dan memaksa air naik melalui filter. Bunyi mendengung yang terdengar selama penyeduhan, disebabkan oleh kantong uap air yang bergerak ke ruang atas.

9. Cold Brew

Kopi cold brew biasa disimpan dalam botol (sumber: Pexels.com/@matvalina).

Teknik manual brew selanjutnya yang perlu kamu tahu, yakni cold brew. Kopi cold brew memiliki rasa yang segar. Teksturnya di mulut terasa lembut dan ringan. Tergantung pada jenis kopi yang kamu pilih, profil rasanya bisa sangat fruity atau asam, atau kaya akan rasa cokelat yang lezat.

Metode cold brew sangat sederhana, cukup merendam kopi yang sudah digiling ke dalam air suhu ruangan selama 8 hingga 12 jam, kemudian disaring. Adapun grind size atau ukuran gilingan kopi yang digunakan, sebaiknya medium-fine. Teksturnya mirip dengan gula pasir.

Kopi cold brew sudah cukup populer dan sering ditawarkan juga oleh sejumlah kafe dan coffe shop dalam kemasan botolan yang bisa kamu bawa pulang. Tertarik untuk mempelajarinya lebih dalam? Kamu bisa cek artikel tentang cold brew di Kopinian!

10. Nitro Cold Brew

Nitro cold brew ala Starbucks (sumber: Starbucks.com).

Berasal dari cold brew, kopi nitro merupakan inovasi terbaru di dunia kopi. Teknik manual brew ini tidak berbeda jauh dengan cold brew, hanya saja ada sentuhan Nitrogen pada metode penyeduhannya.

Seperti namanya, ini adalah kopi yang diseduh secara dingin kemudian dipompa penuh Nitrogen, yang memengaruhi rasa dan tekstur. Hasilnya mirip dengan kopi cold brew, tetapi lebih segar dan sedikit lebih manis.

Untuk grind size-nya, sama seperti cold brew, membutuhkan kopi medium-fine dengan tekstur seperi gula pasir. Adapun hasil nitro cold brew ini, yaitu minuman kopi yang segar, ringan, creamy, hampir mirip dengan bir yang berbuih.

Tingkat kafein cold brew yang sudah tinggi, dikombinasikan dengan nitrogen yang dapat membuat aliran darahmu menyerap kafein dengan lebih cepat, membuat kopi nitro cold brew bisa memberikan energi tinggi.

Nah, itu dia 10 teknik manual brew yang kamu wajib tahu. Kamu dapat mencoba salah satu teknik ini di rumah. Selain itu, kamu juga bisa memahami lebih baik menu di sejumlah kafe dan coffee shop yang menawarkan kopi dengan berbagai metode seduh ini.

Artikel Lainnya

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *